SANGALU - Tiga oknum tenaga kesehatan (Nakes) yang membuat video perbedaan pelayanan pasien yang menggunakan BPJS dengan pasien umum, akhirnya minta maaf.
Itu dilakukan setelah mereka viral di media sosial Instagram hingga Twitter, video permintaan maaf tiga oknum Nakes Sulteng ini pun beredar luas dan menuai hujatan netizen.
Diketahui, tiga oknum Nakes ini bertugas di Puskesmas Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Baca Juga: Viral! Tiga Oknum Nakes Buat Video Perbedaan Pelayanan Pasien BPJS dan Umum
"BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional, Ikatan Badan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, dan teman sejawat tenaga kesehatan seluruh Indonesia, khususnya Dinas Kesehatan Parigi Moutong, dan seluruh masyarakat yang merasa dirugikan dengan video kami, yang sebenarnya pelayanan Puskesmas Lambunu tidak membeda-bedakan pasien umum dan pasien BPJS. Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan video kami," kata tiga Nakes itu dalam video permintaan maaf pada postingan akun Instagram @viralsekali.
Di Twitter, kata Nakes sempat menjadi trending topik urutan pertama. Akibat masalah ini terdapat 16,4 ribu tweet netizen Twitter.
Salah satu yang menyoroti video tiga Nakes ini adalah Dokter Tirta melalui akun Twitter miliknya @tirta_cepeng.
"Tidak boleh ada diskriminasi dalam pelayanan pasien. Padahal banyak pasien terbantu karena bpjs ini. Karena penyakit yg dicover bpjs itu sangat buanyak Iya. Bpjs belum sempurna. Masih perlu banyak perbaikan. Akan tetapi, bpjs sangat bermanfaat. So, Konten begini ga elok," ujar dia.
Dokter Tirta mengatakan, banyak pasien bisa berobat dengan klaim biaya minimal berkat BPJS Kesehatan.
"Bpjs butuh upgrade. Iya. Jelas! Terutama hubungan b2b dengan faskes, sop yg lumayan njlimet, aplikasi yg slowrespns. Tapi apakah itu berarti bpjs ga penting? Oh jelas tidak! Banyak pasien bisa berobat , dan klaim dengan biaya minimal berkat bpjs," tulis Dokter Tirta. ***
Artikel Terkait
Menunggu Kejelasan Pembayaran Jasa Medik, Hingga Malam Ini Nakes RS Trikora Masih Menduduki DPRD Bangkep
Kemenkes Temukan Kasus Ginjal Akut pada Anak Tersebar di 20 Provinsi, Nakes Diminta Tidak Resepkan Obat Sirup
Ferdy Sambo 'Terpojok' di Persidangan, Kebohongannya Dibongkar Nakes, Swab PCR pun Masuk dalam Skenario
Catat! Batas Akhir Pemutahiran Data Nakes Non ASN Prioritas PPPK, Segera Hubungi Dinkes Jika Belum Terdaftar
Dinkes Banggai Belum Booster Kedua Lansia, Kadinkes: Stok Vaksin Terbatas, Fokus Masyarakat Umum dan Nakes