SANGALU - Setelah mewabah di Jawa Timur (Jatim), kini penyakit mulut dan kuku atau PMK dilaporkan menyerang ribuan ekor sapi di Kabupaten Aceh Tamiang.
Bahkan, dari total 1.881 yang dijangkiti PMK di Aceh Tamiang, sebanyak 13 ekor sapi di antaranya mati dalam kondisi mengenaskan.
"Sebanyak 13 ekor sapi dilaporkan mati mengenaskan. Berdasarkan hasil uji laboratorium, kematian sapi-sapi tersebut karena wabah penyakit mulut dan kuku," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang Safuan, Selasa, 10 Mei 2022.
Baca Juga: Wanita Ini Dipenjara Hanya Karena Lubangi Kondom saat Berhubungan Seks dengan Pasangan
Menurut Safuan, penyakit mulut dan kuku ini memiliki gejala demam tinggi dan mulut mengeluarkan air liur.
Setelahnya, sapi tidak mau makan hingga kuku pada kaki terkelupas. Puncaknya, wabah penyakit ini berakhir dengan kematian pada hewan ternak.
Safuan mencatat saat ini jumlah sapi milik masyarakat di daerahnya mencapai sekitar 45 ribuan ekor, yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang.
Baca Juga: Dalam 4 Bulan, Realisasi Dana PEN di Masa Covid-19 Tembus Rp70,37 Triliun
Ia mengatakan terdapat dua kecamatan lagi yang belum terdata apakah ada hewan ternak sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku atau tidak.
Namun, ia telah menurunkan petugas ke lapangan untuk mendata kondisi hewan ternak di dua kecamatan tersebut, yang kemungkinan masih akan bertambah.
"Dua kecamatan yang belum kami data yaitu Tenggulun dan Tamiang Hulu. Bisa jadi jumlah sapi yang terjangkit PMK bisa juga bertambah," ujar Safuan.
Artikel Terkait
Kerja Sama Antardaerah Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov NTT, untuk Pemenuhan Daging Sapi Berkualitas
Desa Pertanyakan Pengadaan Sapi, Bupati Amirudin: Berkelanjutan Silakan, Cari Fee Tidak Boleh!
Banjir Bandang Terjang Desa Dondo, Sejumlah Rumah Rusak dan Dua Ekor Sapi Mati
Agus Sudaryanto Paparkan Tantangan Obvitnas JOB Tomori: Masih Ada Warga Melepas Ternak Sapi di Jalur Pipa Gas
Harga Daging Sapi Capai Rp135.000 per Kilogram Jelang Ramadhan, Pemerintah Siapkan Kerbau Impor