SANGALU - April hingga Mei 2023 sejumlah wilayah di dataran Toili, Kabupaten Banggai akan memasuki musim panen peride pertama.
Kepala Bulog Luwuk La Ode Suleman menargetkan dapat menyerap beras sebanyak 2.000 ton dari para petani pada periode musim panen April hingga Mei 2023.
Ia menjelaskan, harga pembelian pemerintah (HPP) masih menunggu untuk diundangkan oleh Badan Ketahanan Pangan Nasional, sebelum diterapkan pada musim panan.
Baca Juga: Serius Basmi Cakar Impor, Kemendag Musnahkan Ratusan Bal Pakaian Bekas di Riau
"Harapan kami dengan adanya harga itu, menjelang panen nanti harga dapat stabil, sehingga kami dapat menyerap hasil panen periode April," katanya pada Jumat, 17 Maret 2023.
Diketahui, HPP terbaru untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp5.000, Gabah Kering Panen (GKP) di penggilingan Rp5.100, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp6.200, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog sebesar Rp6.300.
Ia mengakui, harga beli swasta yang lebih tinggi dibandingkan dengan HPP menjadi tantangan dalam penyerapan oleh Bulog Luwuk.
"Harga dasar itu kan ditentukan pemerintah lewat HPP, karena beras ini telah masuk pada mekanisme pasar, pihak swasta ada yang coba menaikan dengan harga tinggi, itu menjadi tantangan kami," katanya.
Bulog memang tak bisa membeli beras petani di atas HPP, sehingga meskipun pihak swasta menaikan harga beli di tingkat petani, Bulog tak bisa mengikutinya.
"HPP sekian, kami beli beras sekain, kami tidak bisa beli di atas HPP," tuturnya. ***
Artikel Terkait
Harga Beras Belum Turun, Asisten II Sebut Pemda Banggai Sudah Berperan Konkret
Setelah Beli iPad Air, DPRD Banggai Belanja Sofa Setara Harga Beras 103 Karung
Mengemuka Pembatasan Penjualan Beras ke Luar Daerah, Bupati Banggai: Kita Lihat Perkembangan
Penetapan HET Sesuai Zonasi, Harga Beras Medium di Sulawesi Tak Sampai Rp11 Ribu
Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Stok Beras Bulog Luwuk Mencapai 450 Ton