SANGALU - Krisis listrik yang melanda Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah membuat banyak pihak menaruh perhatian, karena terjadi pemadaman listrik bergilir.
Tak bisa dipungkiri, kemajuan Kabupaten Morowali berimplikasi pada peningkatan kebutuhan pelanggan atau pengguna listrik. Karena itu, defisit daya tak bisa dihindari.
Saat pertemuan antara Pemda Morowali dan PLN pada Selasa, 9 November 2021 terungkap penyebab krisis listrik, yang berakibat terjadi pemadaman.
Asisten Administrasi Umum Setda Morowali Husban Laonu menyatakan pemadaman listrik terjadi karena peningkatan kebutuhan pelanggan bagi masyarakat pemadaman secara bergilir.
"Pertemuan hari ini merupakan bukti bahwa Pemda selama ini tidak tinggal diam atas masalah listrik yang melanda Kabupaten Morowali saat ini, sehingga dilakukan pertemuan dengan PLN untuk menemukan solusi atas masalah tersebut. Persoalan ini muncul karena kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat," katanya.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Seluruh Daerah Berstatus PPKM Level 3
Menurutnya, tingginya permintaan pelanggan dari masyarakat ke PLN membuat pasokan listrik mengalami defisit.
"Sebelumnya kebutuhan penggunaan listrik bagi masyarakat hanya 400 VA sampai 900 VA, namun saat ini terjadi peningkatan hingga 1300 VA," ujar Husban Laonu sebagaimana dikutip dari laman resmi pemerintah Kabupaten Morowali, Kamis, 18 November 2021.
Artikel Terkait
Bergelimang Industri, tapi Pemadaman Listrik di Morowali Terjadi Setiap Hari
Strategi Morowali dalam Penanganan Pandemi, Kadis Kesehatan: Kami Tidak Pernah Merasakan Dampak Covid-19
PPKM Level 1, Begini Strategi Pemerintah Kabupaten Morowali Kebut Vaksinasi Covid-19
Denyut Ekonomi Morowali: Pendapatan Per Kapita Tertinggi di Sulawesi Tengah, Masyarakat Memilih Dirikan Bisnis
Menaker Ida Dukung Pendirian BLK UPTP di Morowali, Bupati Taslim: Kami Siapkan Lahan 19 Hektare
HIPMI dan Pemkab Morowali Akan Laksanakan Sombori Tourism Festival Selama 3 Hari